Aku sudah cukup tertekan oleh waktu,
Bersahabat dengannya ternyata tak memulihkan masalahku,
Jika aku bersahabat dg waktu, ada orang lain yg cemburu, dan memerintah kan ku untuk mempercepat waktu.
Hey, waktu bukan aku yg atur, bisa kan aku bersahabat dengannya untuk kali ini saja.
Tuhan beri aku kekuatan, sampai aku bisa menemukan waktu yg tepat dan bisa menjawab semuanya.
Aku pusing, kepala ini rasanya ingin pecah,
linangan air mata pun tak cukup untuk membiarkan aku bersahabat dengan waktu.
Aku seperti hidup di zaman mu, zaman yg tak kenal peradaban.
Biarkan aku tenang menyelesaikan semuanya, hingga sampai waktu ku
Bersahabat dengannya ternyata tak memulihkan masalahku,
Jika aku bersahabat dg waktu, ada orang lain yg cemburu, dan memerintah kan ku untuk mempercepat waktu.
Hey, waktu bukan aku yg atur, bisa kan aku bersahabat dengannya untuk kali ini saja.
Tuhan beri aku kekuatan, sampai aku bisa menemukan waktu yg tepat dan bisa menjawab semuanya.
Aku pusing, kepala ini rasanya ingin pecah,
linangan air mata pun tak cukup untuk membiarkan aku bersahabat dengan waktu.
Aku seperti hidup di zaman mu, zaman yg tak kenal peradaban.
Biarkan aku tenang menyelesaikan semuanya, hingga sampai waktu ku
Kalau sampai waktu ku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau!
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Kayaknya ni surat cinta buat skripsi tercinta ya? LOL
BalasHapusmangat mangat!!
semangat terus birokrasi Indonesia! aaaaaaaa
BalasHapus