Pernah kah kamu
berpikir untuk menjadi ibu rumah tangga? Membesarkan anak-anak mu di rumah, dan
sepenuh hati mencintai mereka tanpa batas.
Aku mendambanya..
Namun di zaman
sekarang, masih adakah orang yang bersedia mengabdi untuk menjadi ibu rumah
tangga yang full time?
Ada, mungkin satu
dari seribu, satu dari sekian banyak jiwa seorang ibu..
Seharusnya ibu
memahami, bahwa ketika dia memutuskan untuk menjadi seorang ibu, dia harus siap
untuk menjiwai sepenuhnya peran itu. Tidak akan muncul rasa bosan, capek,
mengeluh, dan lain sebagainya. Menjadi ibu itu sulit kawan, terlebih lagi zaman
sekarang. Ketika teknologi semakin canggih, maka seorang ibu juga harus siap
mengikuti perkembangan di zaman anak-anaknya tumbuh dan berkembang.
Seharusnya ibu
memahami bahwa sebagai makhluk Tuhan, kebutuhan manusia itu pada dasarnya
memang tidak pernah puas. Di zaman apapun itu, zaman dulu, zaman sekarang,
bahkan zaman di masa depan yang belum tiba saatnya. Jadi keputusan ibu untuk
bekerja dan mengkambinghitamkan kebutuhan manusia yang semakin meningkat itu
salah. Toh pada dasarnya manusia memang tidak pernah puas dan buas!
Seharusnya seorang
ibu bisa berpikir seribu kali mengapa dia harus meninggalkan rumah, dia harus
berpikir ribuan kali untuk memberikan pengasuhannya pada pembantu rumah tangga.
Seharusnya seorang
aku, kelak akan menjadi seorang ibu, aku harus berpikir seribu cara untuk
bekerja dari rumah, berbagai rencana memang menggelayuti ku sekarang. Semoga
saja Tuhan berikan jalan
_menghitung hari_