Seperti ini ya rasanya kehilangan, ketika
seseorang yg tersayang hilang kemudian tak akan pernah kembali, miris
Sedih, itu yg ku rasakan saat dua orang
keponakan kecil ku ternyata ketika bertemu kembali telah ditinggal pergi
ayahnya untuk kembali ke Sang Pencipta. Mereka masih balita, walaupun masih ada
Ibu dan keluarga yang lain yang membantu mengurus keperluan dua keponakan ini,
namun tetap saja pendidikan dari sosok seorang Ayah sangat lah penting dan
berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak.
Dua keponakan ini, satu termasuk anak yang
susah diatur, satunya lagi pendiam namun ketika bertingkah sulit juga
mengontrolnya, terlebih ketika Magrib tiba, sudah tak terhitung berapa kali dia
ditemukan sedang menangis dekat pohon bambu yang jaraknya tak jauh dari rumah
si Mbah. Pendidikan yang diperoleh dari sang Ibu dan keluarga lainnya pun
terlihat sangat minim, miris.
Saat hari raya tiba aku sangat bersyukur masih
dapat memeluk dan mencium kedua orang tua dan adik ku satu-satunya serta
keluarga yg lain, walaupun aku tak kuasa menahan air mata melihat tatapan kakak
sepupu ku dan dua anaknya yg kehilangan sosok kepala keluarga.
Kehilangan itu memang tidak menyenangkan,
namun pasti ada hikmah yg akan terasa baik itu secara langsung atau pun tidak.
Sekarang aku merasakan kehilangan juga, sejak aku diperbantukan di tempat ku
bekerja sekarang, aku tak pernah suka ada pemindahan personil ke bagian lain,
entah mengapa aku masih tidak terima. Tak bisa kah seseorang settle di satu bidang saja? Jabatan dan
pangkat silahkan naik tapi tolong jangan tinggalkan aku!
Bukan karena aku tak bisa mengerjakan
pekerjaan ku sendiri dan bergantung pada
satu orang, tapi menurut ego ku perpindahan bagian itu hanya akan membuat ku
bertemu dan mengajari orang baru lagi untuk memahami bidang yg ku jalani
sekarang
Tuhan, itu sulit loh, sama sulitnya ketika
kamu harus beradaptasi dengan pekerjaan mu yang baru, bertemu dengan atasan
yang baru, dan mulai menjalin kekeluargaan dengan rasa yang tidak mungkin sama
Perlahan tapi pasti aku memang bisa menerima
sih, karena memang ada yg datang pasti ada yg pergi walaupun kepergian menjadi
sesuatu yg tak terkendali.
Beberapa tahun ke depan pun Kepala
Perpustakaan di tempat ku bekerja sekarang akan memasuki usia pensiun, lalu
aku? Aku masih segan untuk membayangkan kepergian beliau yang sangat pengertian
pada bidang pekerjaan yg sama-sama kita jalani ini, bahkan tak ragu untuk
membantu menyampul buku-buku harum yg baru mendarat di Perpustakaan
Haaah kehilangan itu memang mutlak dan jika
sudah diputuskan tak akan bisa diganggu gugat, walaupun kau memintanya kembali,
tapi dia tak akan kembali sepenuhnya, seperti pertama ada.
source |
Yang pergi sudah seharusnya pergi. Siapkah kita menggantikannya?
BalasHapussiap atau tidak siap ya harus menunggu waktu sampai siap :)
BalasHapushmm, jadi inget tokoh penjaga perpus penjara di film shawshank redemption. beliau udah menghabiskan 90% hidupnya di situ, tapi saat tiba pembebesan, beliau malah merasa hampa. ya, rutinitas yg sama bertahun-tahun, ternyata sudah mendarah daging dalam jiwanya. beliau sudah terlanjur cinta mengabdi.
BalasHapuslanjutkan semangatnya, bu veny :))
aduh Bu Cepy, jadi pengen download filmnya loh ini (*.*)
BalasHapus