source |
Apa yang kamu pikirkan tentang ini? Salah
satu judul film Korea yg sangat direkomendasikan untuk dilihat loh T^T
Tentang apa sih? Pertama kali dikasi tau
temen kalo ini film bagus, denger Negara asal filmnya aja udah males, males membayangkan
pria-pria boyband yang meracuni musik dalam negeri, tapi sejujurnya drama korea
memang bagus-bagus sih.. walaupun sangat mengesampingkan film dari negara tsb
tapi akhirnya penasaran dan pengen nonton. Oke sebetulnya ini pengalihan
sementara untuk skripsi.
okeskip
Pertama denger judulnya udah berpikiran
kalo ini film sedih, pengantin yg ditinggal mati pasangannya padahal segala
sesuatunya udah siap termasuk her wedding dress, but absolutely NOT!
Bertolak belakang 360 derajat dari apa yang
dibayangkan, ternyata ini film berkisah tentang seorang janda beranak satu
bernama Sora. Ibu ini berprofesi sebagai wedding dress maker. Kesibukan membuat
dia sakit dan di saat-saat terakhir sebelum dia pergi, dia baru sadar kalo
selama ini menyiakan banyak waktu untuk anaknya. Sang Ibu sibuk ditelan
kesibukannya sendiri sampai akhirnya kanker lambung menggerogoti sisa hidupnya.
Sedih dan mulai bener-bener bercucuran air
mata itu di 01 : 49 : 06
Ketika Sora melakukan perbuatan yang tidak
disukai sang Ibu…
“ sampai kapan kamu mau seperti ini?, siapa yang mau terima
kamu seperti ini?”
Sora pun berseru pada Ibunya, “Mama! Mama
saja yang mau menerima ku seperti ini, Aku tidak butuh yang lain. Membelikan ku
berbagai macam barang, tetapi Mama tidak ada itu aku tidak mau! Aku hanya punya
Mama, sudah dekat dengan Mama tapi Mama ingin pisah dengan ku, Mama jangan
meninggal, tinggal lah bersama dengan ku.”
Saat itu juga sang Ibu sadar dan meminta
maaf.
Saat itu juga Aku sadar bahwa hal-hal kecil
di dunia ini nggak berarti apa-apa tanpa adanya seorang Ibu yg melahirkan kita,
sekuat apapun kita berusaha menutupi sesuatu,
Ibu pasti tau apa yang dirasakan
anak-anaknya, karena kita lahir dari Rahim mereka.
Dalem banget, sedalam resapan air yg jatuh
ke pipi dan akhirnya Aku sadar bahwa suatu hari nanti akan menjadi seorang Ibu
yg menjadi panutan sekaligus yg mendidik anak-anaknya, like parent like child.
Oke mungkin klise, sesaat dirasakan
kemudian hilang..
Tapi ini nyata loh, hanya lewat sebuah
pelukan dan haru biru menderu biru di hari raya beberapa waktu lalu, tanpa
sepatah kata Aku merasakan bahwa dosa ini terlalu banyak untuk diutarakan dan
belum terlambat untuk berubah.
Sungguh belum terlambat
Selamat hari raya Idul Fitri, mungkin ini
terlambat, tapi Aku harap ini bermakna :”>
Semoga aku bisa menjadi Ibu yg bisa
mensholeh dan sholehah-kan anak-anak ku kelak
aamiin