Prioritas adalah yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain.
Dari SMA aku belajar skala prioritas dari mentor yg adalah Kakak senior ku sendiri. Beliau membagi empat sebuah gambar kotak dan memberi nomor pada masing-masing kotak.
Sampai akhirnya Aku punya time table ku sendiri, Aku membuatnya di buku agenda sehari-hari, buku agenda yang tidak usah bagus, yang penting tulisan di dalamnya bermakna dan jelas. Sesuai kebutuhan? YA!
Mendesak UN, menjelang SNMPTN, memulai aktifitas baru di bangku kuliah, Aku melanjutkan time table itu. Manfaat yg Aku rasakan sangat besar, pertama aku bisa mencatat kegiatan apa yg akan berlangsung minggu depan, bulan depan, dan seterusnya. Hal-hal rutin seperti menyetrika pun Aku tulis. Semuanya jelas dan mendahulukan kepentingan keluarga di atas kepentingan pribadi terlebih kepentingan teman-teman. Rapi?
Semakin bertambah umur, prioritas adalah sebuah istilah yg bukan sekedar time table di buku agenda lagi. Prioritas adalah seluruh keputusan yg Aku prioritaskan hari ini, dampak yang Aku terima beberapa hari, bulan, bahkan beberapa tahun kemudian. Tak jarang sebelum tidur berkelebat semua rencana itu. Aku harus memilih mana yang harus diprioritaskan.
Satu per satu prioritas ku mengalir dan harus konsisten untuk dipertanggungjawabkan. Selesaikanlah apa yang telah Kamu mulai. Berbagai resiko dan keluh kesah orang sekitar pun terdengar, ada yang positif dan tak ketinggalan yang negatif.
Tetaplah melakukan prioritas mu, tinggalkan omongan orang yg negatif, saring yg positif supaya Kamu tetap semangat!
Ada satu cerita yang dishare dipath
Traveling lah selagi masih muda
eh sama yg udah tua dibales
itu yg bilang traveling lah sebelum masih muda, belum tau aja rasanya nabung untuk nikah
hahaha membaca hal ini Aku tertawa dan ingin berkata, hey orang tua Kamu memang sudah berpengalaman sih dalam hal nabung untuk nikah, Kamu bisa bilang seperti itu ke Kami yang belum menikah ini, mungkin salah satu alasannya adalah Kamu nggak bisa memprioritaskan uang, waktu, tabungan, liburan, dan hal-hal lain yang seharusnya Kamu prioritaskan saat itu. All of us have to prepare everything for that hey
Apa yang Kamu lakukan hari ini, buah manisnya akan Kamu rasakan beberapa tahun kemudian. Aku percaya :)
wah mantab masih muda sudah membuat prioritas :)
BalasHapusmasalah travelling...
ga perlu bersusah payang nabung buat nikah, nabung biasa aja, tapi jumlah tabungannya besar :)
oleh sebab itu cari pendapatan yang besar, atau suami yang berpenghasilan besar
kalo nga nikahnya sederhana saja
well yang lebih penting sih bukan cuma nikah, setelah nikah perlu juga menyiapkan biaya untuk keluarga (anak, dll)
kalo saya menyisihkan juga buat orang tua... untungnya istri juga support, jadi saya sisihkan untuk ortu saya dan ortu istri
selain biaya hidup perlu menyiapkan biaya untuk pendidikan, biaya untuk asuransi, dll
kalo dipikirin mah lieur ya sudah jalanin saja :)
wah iya ya banyaaak kang hahahaha
BalasHapusorang-orang berpikir setelah menikah selesai lah perkara kali ya XD
ah, bener banget sist, mengalir ajalah nikmatin. toh menikah itu tak sekadar ijab kabul, menjaga dapur tetap mengepul. lebih kompleks dari itu, kayaknya :')
BalasHapusiya cepy bener banget deh
BalasHapus