Jakarta, Minggu, 17 Desember 2017. Pantaugambut mengajak kami flashback mengingat kembali kebakaran hutan di tahun 2015 yang berdampak besar hingga asapnya dirasakan negara tetangga. @pantaugambut adalah wadah yang menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan kegiatan restorasi gambut. Berbagai stakeholder diundang untuk mendukung penyelamatan lahan gambut demi kelangsungan hidup masyarakat khususnya yang hidup dari lahan gambut.
Saya sadar, sebagai alumni manajemen bencana belum berbuat banyak berkaitan dengan kebakaran lahan yang terjadi di Pulau seberang. Saya hanya baca dan nonton berita, juga mendengar cerita teman-teman yang tinggal di sana. Should i care? Should i do more?
Lahan gambut itu ternyata menyimpan karbon dalam jumlah besar, jika gambut dibakar maka dampaknya sangat buruk bagi lingkungan terutama kesehatan. Pada tahun 2015, kebakaran lahan gambut telah menyebabkan masyarakat terjangkit penyakit pernafasan, kematian dini, dan ditutupnya sekolah-sekolah karena kabut asap.
Pemerintah pun akhirnya membentuk Badan Restorasi Gambut di tahun 2016 dan menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut. Apa itu cukup?
Penyelamatan lahan gambut memerlukan kepedulian kita sebagai bagian dari masyarakat untuk bergerak bersama memantau komitmen pemerintah dalam melindungi dan melakukan restorasi lahan gambut.
Gambut, gambut, dan gambut...
Seberapa besarkah manfaat mu?
Ternyata gambut adalah sumber kehidupan masyarakat Papua yang mengunyah sagu sebagai makanan pokoknya. Pohon sagu tumbuh subur di lahan gambut, lahan terluas ada di Papua sehingga sagu terbanyak dihasilkan di sana. Menebang pohon sagu kemudian membakar lahan gambut sama saja dengan mengambil hak asasi masyarakat Papua.
Kami yang hadir diberi kesempatan untuk icip-icip hasil olahan sagu dari resto @papoea.kemang milik Kak Amelia Yena Febryanty. Rasanya aduhai, saya lebih suka makan sagu goreng yang seperti cireng dan sagu bakar yang mirip wingko dibandingkan papeda yang menurut saya hambar. Mungkin pengaruh hamil juga jadi kurang berselera hehehe.
Sebelum acara dimulai, kami sempat mencoba alat yang menggunakan teknologi VR lho! alatnya berbentuk kacamata yang tidak blur walaupun saya nggak pakai kacamata. Kami seolah-olah berada langsung di lahan gambut!
Kehadiran saya di sana membuka pikiran menjadi lebih terbuka. Walaupun kami yang di kota besar ini tidak terdampak asap akibat kebakaran lahan secara langsung, namun sebaiknya kita tahu bahwa lahan gambut itu penting, sangat penting, bagi saudara-saudara kita yang hidup dengan mengelola lahan gambut. Lahan gambut bukan lahan tidur, bagi kita mungkin tidak ada artinya tapi bagi mereka teramat sangat berarti. STOP! pemberian izin untuk membakar lahan gambut!
Papeda emang hambar, makannya pake kuah kuning biar mantap #salahfokus
BalasHapuskuah kuningnya juga nggak masuk di lidah ini kang :))
HapusImage orang akan gambut ini mirip2 eceng gondok ya? Publik ignorance karena ketidaktahuan. Padahal dibaliknya banyak manfaat, semanfaat postingannya Peny ^_^
BalasHapusAlhamdulillah kalo postingannya bermanfaat mbak ^^
Hapusiya ya eceng gondok juga kalo dibikin kerajinan tangan berfaedah bangets
Semoga tidak terjadi lagi kebakaran di lahan gambut seperti di tahun-tahun yang sudah. Selain merusak lingkungan penunjang kehidupan sekitar, merusak kesehatan warga, dampak asap nya yang dibawa ke negara tetangga itu sangat memalukan. Jangan sampailah kita export asap lagi, kita export nama baik Indonesia saja :-)
BalasHapusiya mbak, gampang banget yak ternyata mencemarkan nama baik bangsa ini. Kirim aja asap yang mudah dihembuskan angin :')
HapusNga bisa dateng euy pedahal acaranya bagus
BalasHapusdibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk tidak sembarangan membakar hutan
semoga tidak terjadi lagi keakaran seperti tahun 2015
aamiin Kang Chandra, semoga bisa bener-bener stop pembakaran lahan gambut ini
Hapusheeh blogger2 juga kudu bergerak untuk membrikan informasi yang dapat dipercaya
HapusSepakat Kang!
HapusPantesan dapetin doorprize, wkkk...update banget sih selama acara.
BalasHapusIyes, kita harus peduli sama lahan gambut. Pada dasarnya klo kita bisa menjaga bumi, itu sama dengan menyelamatkan umat manusia itu sendiri.
umat manusia termasuk anak cucunya Kang Pai ya? hahaha
Hapusiyalah rajin posting, kan yg di rumah udah incer doorprizenya :))
Aku tuh seneng acara lingkungan begini, aku waktu itu kok nggak daftar ya, kemana sih. Setau aku, gambut yang banak di Kalimantan ya
BalasHapusini undangannya via email mbak, aku juga nggak daftar sebelumnya hehehe
Hapuspas aku lihat lahan gambut sendiri di sumsel, aku sedikit tahu tentang manfaat gambut.. seru juga main ke lahan gambut :D
BalasHapuslembek-lembek gitu bukan tanahnya Koh?
HapusAku baru tau kalau lahan gambut bisa berguna. Kiraian kaya lahan terbengkalai aja gitu. Bener-bener artikel yang membuka mata n pikiran. Tfs!
BalasHapusiya aku juga baru tau pas diceritain kalo lahan gambut bermanfaat banget buat yg bercocok tanam di sana, khususnya sagu mbak
HapusAsap itu bukannya dari Riau ya yang bakar untuk kebon kelapa sawit? Kukira mau cerita yang di riau tapi kok ke Papua.Mungkin Papua contoh yg berhasil pantau gambut kali ya..
BalasHapusdimana-mana mbak yang dibakar :D
HapusWuih keren acaranya nih
BalasHapusBergizi banget dan nambah ilmu
Aku jadi penasaran pengen pantau gambut juga
silahkan mbak dipantau lewat platformnya :D
Hapusiya mbak, kadang saya merasa gambut itu dianggap lahan yng tidak berguna dan lebih layak disingkirkan. padahal dia termasuk potensial. harusnya pantau gambut ini disemarakkan sejak zaman lengsernya pak harto. tapi dia mencuat saja sesekali kalau ada kebakaran. ada-ada saja, dunia...
BalasHapusmudah-mudahan belum terlambat yah untuk menyelamatkan lahan gambut teh :)
Hapuswaahhh.. acaranya keren mbak, banyak banget ilmu yang di dapet pastinya. semoga, kedepannya, generasi penerus, semakin banyak yg sadar akan manfaatnya :)
BalasHapusaamiin ya robbal alamiin
HapusDari dulu pingin lihat langsung lahan gambut seperti apa, soalnya cuma nerima pelajarannya aja, yang pasti harus dilestarikan, soalnya kalau enggak bisa pemanasan global banget
BalasHapusmudah-mudahan dapet kesempatan lihat langsung ya mbak evvv ^^
HapusMenyelamatkan lahan gambut aslinya menyelamatkan peradaban manusia.
BalasHapus