ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA |
Grab bakal mengintegrasikan bisnis layanan pemesanan kendaraan dan pesan-antar makanan milik Uber di wilayah Asia Tenggara ke platform transportasi multimoda serta financial technology (fintech) ke dalam aplikasi Grab (diposting oleh Republika).
Ada pengemudi yang tidak tertarik membahas ini, karena mungkin hal ini tidak menjadi persoalan besar dan bukan mata pencaharian utama dalam hidupnya. Ada pengemudi yang menyarankan saya memasang dua aplikasi yang asing di telinga saya dan belum banyak juga pengemudi di daerah ini yang mengoperasionalkan aplikasi tersebut. Ada pengemudi yang bingung, harus mendaftar ke platform mana dan cenderung malas melakukan verifikasi data ulang untuk menjadi pengemudi di platform lain.
Apakah dua aplikasi ini recommended di bogor 🤔 pic.twitter.com/TRibxUvAnN— gioveny.com (@gioveny_) March 29, 2018
Jadi ikutan baper *cry*
Aplikasi Uber ride yang sering dipake ini memang cenderung punya tarif lebih murah dari aplikasi lain, lebih adil juga untuk pengemudi dan pengguna. Fast Respon dari customer service dan adil saat ada cancel serta hal-hal lainnya. Walaupun harus menunggu lebih lama dari aplikasi lain, karena sasaran pengemudi yang jauh dari titik penjemputan tapi uber tetap jadi favorit. Pengemudi juga mendapatkan kompensasi jika si penumpangnya minta berhenti di titik tertentu sebelum akhirnya sampai tujuan dan berbagai kebijakan serta bonus-bonus lainnya.
Perbedaan tarif yang saya rasakan ketika memilih jalur alternatif yang lebih singkat pun menjadi alasan utama lebih suka pesan uber dibandingkan yang lain. *sigh*
Cheerio Uber
Gotta have to move on~
sudah gabung dengan grab ya, waktu kapan hari lewat di jalan Sholis banyak driver uber merapat ke kantor grab bogor
BalasHapus