Tahun lalu saat sedang sibuk mempersiapkan pernikahan, saya merasakan sakit di pinggang sebelah kanan. Rasa sakit itu muncul tiap bangun tidur di pagi hari. Berhubung saya males ke dokter, males minum obat lebih tepatnya, akhirnya diurut saja dan ternyata rasa sakit itu nggak hilang setelah menikah. Hati dan pikiran pun rasanya nggak tenang, khawatir banget ada yang salah sama badan ini.
Beberapa bulan berselang, saya pun memberanikan diri ke dokter. Diperiksa sana-sini, diminta hanya makan bubur, sampai akhirnya menjalani serangkaian tes di laboratorium. Bolak-balik rumah sakit dengan biaya yang nggak murah. Hasil akhirnya pun dibawa ke dokter spesialis urologi dan rasa sakit itu ternyata infeksi saluran kemih.
Saya memang bukan orang yang gampang minum air putih. Kuat juga setelah makan nggak langsung minum. Kegiatan sehari-hari lebih banyak dihabiskan untuk duduk di ruangan berpendingin dan hampir lupa kapan terakhir kali olahraga. Suka banget minum yang manis-manis, apalagi es campur. Wah itu sih minuman favorit banget!
Ibu saya berulang kali mengingatkan tentang kebiasaan jelek saya itu, namun saya tetap membandel. Untung saja infeksi saluran kemih yang saya alami belum memasuki fase yang serius. Saya harus mengubah kebiasaan, itu salah satu saran dokter spesialis urologi.
Sehat itu mahal, berbagai upaya saya lakukan mulai dari pasang aplikasi pengingat untuk minum, mengganti gelas di rumah dengan ukuran yang lebih besar, bawa air minum sendiri kemanapun saya pergi, hingga diingatkan suami.
Setelah terdiagnosa infeksi saluran kemih, beberapa hari kemudian saya positif hamil. Bingung, karena saya belum menghabiskan obat dari dokter spesialis urologi untuk mengobati infeksi saluran kemih. Lagi lagi saya harus ke rumah sakit untuk konsultasi dan memastikan kondisi kehamilan saya. Alhamdulillah ternyata benar saya hamil.
Dalam kondisi hamil, minum air rasanya aktivitas paling berat. Mual yang dirasakan saat menelan air biasa, agak terasa nyaman saat minum air dingin dan hangat. Saya berusaha minum semaksimal mungkin agar kondisi janin dalam kandungan baik-baik saja dan tidak kekurangan air ketuban.
Saya tau air adalah unsur terbesar dalam tubuh manusia, namun dari kecil saya nggak terbiasa minum air yang cukup. Untuk saat ini saya minum Pristine 8+ yang ternyata bikin nyaman di mulut, nggak bikin mual, dan cukup memenuhi kebutuhan air di tubuh saya. Apalagi di masa menyusui seperti sekarang ditambah cuaca siang hari yang panas terik, gampang banget saya kehausan dan bibir jadi kering.
Saya tidak lagi sembarangan pilih air untuk minum, air yang memberikan lebih banyak manfaat membuat saya bisa memulai hidup sehat dan seimbang. Pristine8+ diproses dengan teknologi ionisasi dari Jepang sehingga menghasilkan air dengan pH>8 yang bersifat basa. Molekul air Pristine8+ yang sangat kecil (microwater) membuat Pristine8+ mudah diserap tubuh dan membantu menetralisir asam dalam tubuh.
source: pristine8[dot]com |
Manfaat Pristine 8+ dirasakan juga oleh kawan saya yang mencukupi kebutuhan air minum dengan Pristine 8+. Kulit wajahnya menjadi lebih sehat dan jerawat perlahan bersih di kondisi kulitnya yang sensitif. Saya dan kawan-kawan saya sudah merasakan manfaat Pristine 8+, jadi jangan ragu-ragu untuk minum Pristine 8+ yang tersedia dalam berbagai kemasan mulai dari 400 ml hingga galon. Pristine8+ memiliki pH yang baik untuk tubuh dan sudah memiliki sertifikasi dari BPOM loh, jadi aman dikonsumsi setiap hari dan dalam jangka waktu yang lama. Live Balance start from now!