Minat baca yang rendah membuat seseorang mudah asbun alias asal bunyi, itu cuplikan percakapan saya dan suami pada satu waktu.
Sejak hamil bahkan jauh sebelum menikah, saya mulai suka membaca buku-buku parenting. Untuk mencari cara mendidik anak yang baik agar hal-hal jelek pada orang tuanya tidak ditiru. Teori memang, too much information. Saya baca buku, baca postingan sosmed, baca artikel, lihat berita dan seringnya semua mengarahkan pada hal-hal yang serupa.
Bismillah.. saya pun mulai membacakan buku untuk anak saya sejak lahir. Buku ini khusus saya request dari teman-teman yang menanyakan mau hadiah apa. Akhir-akhir ini sih belum ada pertanyaan itu lagi hahahaha *modus*
Saya request buku kisah-kisah nabi. Jujur saya jadi belajar ulang, karena punya short memory syndrome. Saya mudah melupakan hal-hal yang ngga tertanam mendalam, dulu saya belajar hanya menghapal supaya nilai saya baik, naik kelas, hasil rapot bagus. Uhuk
Bingkisan kado buku kisah-kisah nabi yang coba saya bacakan, masya Allah bahasanya kok tinggi banget ya hahahaha
Tapi menurut Bapak Suharmono Kasiyun dalam jurnal Upaya Meningkatkan Minat Baca sebagai Sarana untuk Mencerdaskan Bangsa, keterampilan bahasa pertama sejak bayi lahir bahkan masih dalam kandungan adalah menyimak. Tanpa ragu-ragu saya pun lanjut membacakan kisah-kisah nabi untuk anak saya walaupun menurut saya bahasanya masih ketinggian.
Selesai baca buku 25 kisah nabi, saya perhatikan anak mulai menyeracau, ngebeo, seperti ingin mengutarakan sesuatu tapi dia belum bisa hahaha. Disitu saya sadar, salah satunya pasti karena saya membacakan buku. Saat saya bingung dan ngga tau lagi harus ngoceh apa agar anak ini tidak merasa dicuekin, saya baca saja itu buku dengan tangan yang digerak-gerakkan walaupun seringnya gerakannya ngga nyambung dan saya atur intonasi suara saya persis saat saya menghapal materi pelajaran saat mau ujian di sekolah.
Awalnya anak saya cuek, ngga ada ekspresi, ingin melakukan hal lain, sampai akhirnya memperhatikan saya, memperhatikan buku yang saya saya bacakan untuknya, hingga memegang dan memasukkannya ke dalam mulut.
Keterampilan sederhana ini mudah-mudahan menjadi awal yang baik untuk meningkatkan minat baca anak saya. Semoga diiringi juga dengan kecerdasan yang bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin
Sekarang buku kisah-kisah nabinya sudah selesai saya baca, kira-kira saya harus baca buku apalagi ya?
Belum terlambat loh kalo mau menumbuhkan minat baca pada anak. Yuk dimulai dari sekarang :)
Referensi:
JURNAL PENA INDONESIA (JPI)
Jurnal Bahasa Indonesia, Sastra, dan PengajarannyaVolume 1, Nomor 1, Maret 2015
ISSN: 22477-5150
Suharmono Kasiyun
Universitas Negeri Surabaya
Email: suharmono_ka@yahoo.com
Aku dulu suka baca, waktu hamil baca buku lebih banyak lagi karena memang harus total bed rest. sayangnya aku jarang baca buku waktu dia dah lahir. dan dia lebih suka gdget sekarang.. hiks
BalasHapus