Orang-orang yang suka menonton sinetron di televisi pada zamannya, saat mendengar kata lupus mungkin bukan hal asing ditelinga. Lain halnya dengan lupus sebagai nama penyakit, saya pernah bertemu langsung dengan penderita Lupus yang masih aktif berkegiatan menebar manfaat untuk banyak orang. Kami dipertemukan dalam acara cerdas finansial di Jakarta, Ibu Dian W. Syarief adalah seorang penyandang lupus dan low vision. Lupus adalah penyakit kelainan sistem imun, perjalanan kehidupan beliau sudah jungkir balik dan menemui titik balik sejak beliau mengarungi bahtera rumah tangga bersama suami tercinta, Bapak Eko Pratomo. Semangat hidup bu Dian terpancar begitu nyata saat berbicara dengan saya. Seseorang yang baru dikenal memberikan wejangan agar hidup jangan sampai disia-siakan.
Betapa bahagianya kita, manusia yang hidup berkeluarga maupun yang masih sendiri semakin bertambah usia memiliki fisik dan mental yang sehat sehingga kuat menjalani hari-hari. Coba bayangkan jika kita terserang penyakit, berapa banyak waktu dan uang yang dihabiskan untuk penyembuhan agar penyakit 'minggat' tak datang lagi. Gaya hidup sehat juga semakin menjamur, siaran di televisi dan luapan informasi di internet pun kian hari semakin beragam saja yang disajikan, mulai dari iklan layanan masyarakat tentang vaksin kesehatan, memasak makanan sehat, hingga wabah penyakit. Semua disiarkan dan dicari-cari informasinya oleh khalayak yang tak ingin ketinggalan tren terbaru. Kesehatan seharusnya sih bukan gaya hidup ya, tapi kewajiban yang harus kita upayakan agar tubuh kita tetap terjaga staminanya.
Penyakit lupus ahli dalam meniru gejala penyakit lain, sehingga timbul kesulitan diagnosis yang biasanya dapat menyebabkan langkah penanganan yang kurang tepat. Berbeda dengan campak, tipes, dan demam berdarah yang bisa cepat diprediksi. Sebenarnya, penyakit autoimun atau disebut juga dengan nama Systemic Lupus Erithemotosus memiliki gejala utama yang umumnya selalu muncul. Pertama, rasa lelah yang melampaui batas dan tetap muncul setelah cukup beristirahat. Kedua, dikenal dengan istilah ruam kupu-kupu (butterfly rash) karena bentuknya yang mirip sayap kupu-kupu serta menyebar pada batang hidung dan kedua pipi. Terakhir, nyeri pada persendian yang umumnya muncul pada persendian tangan dan kaki serta mungkin dapat berpindah dengan cepat dari sendi satu ke sendi lain. Lupus merupakan penyakit yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Source: HaloDoc |
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) online, pada tahun 2016 terdapat 2166 pasien rawat inap yang terdiagnosis penyakit lupus. Jumlah kematian akibat lupus pada pasien rawat inap di rumah sakit juga meningkat tinggi dibandingkan dengan tahun 2014. Saat ini Indonesia memiliki wadah-wadah bagi penyandang lupus, salah satunya ialah Yayasan Lupus Indonesia. Penyakit lupus memang tidak bisa disembuhkan, namun kita bisa berusaha untuk mencegah penyakit ini tidak hinggap dalam tubuh. Pola hidup sehat dan menghindar dari stress harus diterapkan, meminimalkan kontak langsung yang berlebihan dengan sinar matahari terutama pada siang hari, berhenti merokok, dan rutin berolahraga dapat menjaga tubuh kita agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk lupus. Kalau gejala-gejala tersebut menyerang tubuh kita atau orang-orang sekitar dalam waktu yang lama dan tidak juga sembuh, segera lakukan pemeriksaan ke dokter karena lupus bukan penyakit yang bisa dianggap 'enteng'. Tanggal 10 Mei ditetapkan sebagai 'Hari Lupus Sedunia', tahun ini yang ke-16, semoga kesadaran masyarakat terhadap lupus semakin meningkat sehingga odapus (orang dengan lupus) di masyarakat pun semakin diberdayakan.
Mbakk jadi inget sama seniorku yg meninghal karna penyakit lupus. Semoga kita semua bisa menjaga diri dan pola hidup kita
BalasHapusBaik sekali tulisannya mengajak lebih hati-hati terhadap lupus. Kita memang harus selalu menjaga diri agar terhindar dari berbagai macam penyakit. terimakasih mbak.
BalasHapusJujur nih, aku tau penyakit lupus itu pertama kaki justru dari telenovela jaman dulu banget waktu masih sekolah. Nah pas kerja temen ada yg kena ini juga.
BalasHapusSaling mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan ya
Tampaknya sosialisasi ttg penyakit Lupus ini masih kurang ya..Trmksh sdh berbagi info ttg hal ini mba..
BalasHapusAku pernah mendengar tentang penyakit Lupus, tapi gak begitu mengerti banget penyakitnya seperti apa. Ini penyakitnya jarang dibahas juga ya, jadi kurang banyak yg tau. Padahal penting jg diketahui nih. Tfs ya, Mba :)
BalasHapusDulu sering banget bahas gejala dari penyakit lupus ini. Karena ada temen yang mengalami kelelahan dan sakit persendian, tapi semoga bukan penyakit lupus. Karena sampai saat ini belum periksa. Semoga penyakit penyakit yang seperti lupus, makin berkurang ya.
BalasHapusInilah yang akan membuat Mpo suka sedih karena Mpo mempunyai keturunan lupus
BalasHapusBanyak istirahat dan terus berobat agar bisa lebih baik lagi kedepannya
aku masih males aja olahraga nih huhu..
BalasHapuslupus sendiri bias nyerang berbagai usia ya mbak?
Nggak kenal tua maupun muda lupus itu mbak
HapusAlamdulillah jadi mengenal penyakit lupus semakin jelas.. aku tahunya memang penyakit lupus ini karena daya tahan tubuh yang lemah, ternyata bisa samar dengan penyakit lainnya ya.. kalo sudah nyeri sendi, terus terusan badan terasa lelah.. dan ada kemerahan di pipi dan batang hidung, harus lebih aware ya.. dan segera cek ke RS
BalasHapusJadi inget temenku. Dia 3 bersaudara, yg tengah perempuan. Nah kakaknya yg tengah ini meninggal karena lupus. Di situ aku baru tahu kalau ada penyakit yg namanya lupus dan bisa merenggut nyawa. Saat itu usiaku kira2 18-19 tahun, masih kuliah. Ya ampun ke mana aja aku ya? Dan ternyata temen seangkatanku juga ada yg kena lupus. Alhamdulillah dia masih sehat sampai sekarang.
BalasHapusRasanya masih asing banget soal penyakit lupus ini buatku. Harus lebih cari tau supaya bisa menghindarinya
BalasHapusWah tulisannya selain memberi informasi yg banyak ttg lupus ngingetin jg utk hidup sehat..terima kasih..
BalasHapusAku beberapa kali membaca buku-buku beliau kak, mengenai hikmah dan pengalaman hidup.
BalasHapusKekompakan suami-istri ini membuat saya kagum dan terharu.
Semoga Allah memberikan kemudahan dan kelapangan selalu untun teh Dian dan Pak Eko Pratomo.
Temanku ada yang terkena lupus ini. Dia sampe takut, jangan sampai jatuh sakit, karena begitu terserang penyakit, sembuhnya lamaaa... Juga nggak bisa beraktivitas apa-apa karena badannya sakit semua untuk gerak.
BalasHapusAku pernah nulis novel yang tokohnya penderita Lupus nih tapi belum selesai juga. Takut salah nulisnya karena modal riset cuma googling hehe
BalasHapusYang perlu selalu kita jaga adalah gaya hidup sehat dan minimalkan stress. Stress ngga mungkin hilang tapi bias kita minimalkan dan control. Stay healthy, everyone
BalasHapusYang penting hidup CERDIK ya kak dna jangan lupa rutin olah raga, temen ku ada yang kena lupus dan dia harus bolak balik ke RS. Semoga saja ya kita dan keluarga bebas dari LUpus.
BalasHapusJadi ingat temanku pas di Surabaya juga kena lUpus. Kita ebagai teman harus bisa memberikan semangat dukungan dan doa untuk kesembuhan
BalasHapusOlahraga emang penting Banget ya Kak. Aku juga malas olahraga nih. Jadi tersadarkan akan pentingnya dan bahaya ga pernah olah raga. Ya Allah semoga kita selalu disehatkan aamiin
BalasHapusMemang ada beberapa penyakit yang gejalanya itu susah ditebak ya Mba. Seperti lupus ini. Kadang disangka kelelahan biasa, atau kalau pegal dan ngilu di sendi suka disangka chikungunya.
BalasHapusSemoga kita semua bisa terhindar dari penyakit ini dan lebih mensyukuri kehidupan yang ada ya :).
Semoga kita semua dijauhkan dari segala macam penyakit ya mbak. Baik lupus atau penyakit lain
BalasHapusmbaa temenku ada yang udah berpulang karena penyakit lupus.sedih bangettttt. negliat perjuangan dia melawan lupus luar biasa, baca postinga ini, jadi ingat temenku itu mba huhuhu
BalasHapuswah lupus, perlu diagnosa yang seksama rupanya untuk mengidentifikasi bahwa seseorang terkena lupus. terimakasih atas insight nya :-)
BalasHapus