Hampir tiap Idul Fitri, saat mengirimkan pesan singkat lebaran pasti saya tambahkan do'a "Semoga Allah SWT mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun depan, aamiin ya robbal alamiin." Kalau dijalani dengan sepenuh hati, ramadhan itu memang indah banget, segala sesuatu lebih Allah mudahkan. Walau kadang terbersit kapan Ramadhan usai dan malas membayar hutang puasa karena datang bulan saat Ramadhan, tapi Ramadhan selalu dinantikan karena momen-momen kebersamaan dengan keluarga semakin hangat. Makan bersama, beribadah berjamaah, mencari takjil, mencari baju baru, dan hal-hal lain yang hanya ada saat bulan suci Ramadhan.
Ramadhan pertama dengan suami pastinya memberi kesan tersendiri, karena kondisi hamil dan dilanda rasa malas masak. Penyesuaian menu buka dan sahur pun jadi tantangan lainnya, alhamdulillah kami hanya kesiangan sekali dan masih sempat minum air. Ramadhan kali ini anggota keluarga kami bertambah satu. Si kecil yang semakin aktif 'ngoceh' dan 'ngacir' kesana-kemari. Ramadhan tahun lalu masih di alam rahim, sekarang dia di alam dunia. Satu, dua, anggota keluarga pun pergi mendahului kami melanjutkan perjalanan ke alam barzah. Masih sesak rasanya, terlebih si kecil sering melihat foto yang terpajang di rumah.
Kemudahan demi kemudahan yang kami rasakan sampai hari ini tentunya bukan karena kehebatan kami, namun semata hanya karena Allah sang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Apalah arti hidup di dunia jika hanya berputar pada masalah susah lihat orang lain senang. Yah, namanya juga hidup...