Jauh sebelum kau lihat langit saat ini.
Kau lihat langit seperti runtuh, menghujamkan dosa-dosamu ke bumi.
Terlebih lagi saat hujan datang bersama petir dan kilat yang menyambar-nyambar.
Langit saat itu terasa sangat dekat dengan wajahmu.
Kau pacu kuda besi di jalanan yang menurun dan basah.
Meleset sedikit saja, terjerembab kau di jalanan yang licin.
Kau lihat langit seperti runtuh, menghujamkan dosa-dosamu ke bumi.
Terlebih lagi saat hujan datang bersama petir dan kilat yang menyambar-nyambar.
Langit saat itu terasa sangat dekat dengan wajahmu.
Kau pacu kuda besi di jalanan yang menurun dan basah.
Meleset sedikit saja, terjerembab kau di jalanan yang licin.
Terjungkal perlahan menghujam bebatuan tiada yang tahu.
Tentu keluargamu saja tempat kembali.
Mendekatkan diri lagi pada Illahi.
Kembali merajut impian dan melangitkan doa-doa.
Titian kehidupan yang kau lihat hampir sampai tujuan.
Lengkap, sempurna, melekat baik pada kehidupanmu yang mungkin diinginkan banyak orang.
Terperosok lagi engkau dalam jurang yang gelap.
Berdua meraba jalan keluar agar selamat sampai tujuan.
Sekarang, berdua disini...
Menelusuri setapak demi setapak, melanjutkan perjalanan.
Mengayuh roda kehidupan yang naik-turun.
Menikmati riak gelombang bahtera kehidupan.