Mungkin salah untuk menyimpulkan bahwa pandemi usai sudah, anggap saja ini sebentuk doa agar kehidupan normal yang baru baik-baik saja. Bulan-bulan sebelum ini, pembicaraan mengenai COVID-19 benar-benar mempengaruhi kesehatan mental menjadi lebih cemas, khawatir, dan stress. Segala pemberitaan virus corona bikin saya pasrah dan mencoba berdamai dengan diri sendiri.
Dibalik itu semua, saya bersyukur banget untuk beberapa hal yang telah dilalui setahun kemarin. Banyak hal-hal yang positif dan tentu ada juga sisi negatifnya, mungkin pembaca juga merasakan hikmah-hikmah dibalik COVID-19 setahun kebelakang ini.
Mendapat bantuan penuh suami saat si kecil mulai disapih dan toilet training.
Keadaan work from home sangat memungkinkan untuk saya dibantu suami saat anak menangis berjam-jam minta nyusu. Setelah itu bantuan mencuci celana dalam si kecil terutama saat buang air besar juga sangat berarti banget. Enggak terbayangkan kalau saya harus menghadapi masa-masa itu tanpa bantuan, ada kekhawatiran yang besar saat anak mulai toilet training dan berujung marah-marah. Efeknya ya sekarang saat si kecil ingin buang air besar maunya ada papahnya. Semoga masa toilet training bisa dilalui dengan baik.
Berkarya di Podcast @keluarrumahproject
Walau ini adalah milik suami, namun saya mendukung penuh dengan menghubungkannya pada kawan-kawan agar semakin luas kesempatan untuk berkolaborasi. Sampai sekarang podcastnya masih ada sebagai wadah untuk menuangkan buah pikiran yang mungkin sulit kalau diungkapkan secara langsung. Materi-materi yang disuarakan pun bermacam-macam diambil mulai dari postingan blog dan apa yang ada dalam pikiran.
Bantuan bikin content
Lagi-lagi tentang bantuan dan dukungan penuh suami yang available setiap hari untuk mengambil gambar dan juga merekam segala aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan saya sebagai freelance blogger. Biasanya kan harus tunggu sabtu minggu, nah pada waktu itu bisa dilakukan kapanpun.
Ikut Webinar maupun Blogger Gathering Virtual
Memiliki anak yang masih batita belum bisa membebaskan saya untuk pergi kemana-mana, apalagi ikutan kegiatan-kegiatan blogger yang harus datang ke lokasi tanpa membawa si kecil. Semuanya saya lakukan dengan senang hati dan tentu saja tak lepas dari bantuan suami yang mengasuh si kecil. Luar biasa ya, banyak banget webinar yang bermunculan dan menjadi peluang besar untuk saya upgrade ilmu lagi.
Dari hikmah-hikmah itu saya belajar untuk selalu bersyukur dengan keadaan yang ada di depan mata. Walau keadaan pandemi yang tidak sesuai dengan harapan tapi setidaknya masih ada hikmah-hikmah yang dapat dipetik dan bisa diceritakan ke anak cucu nanti kalau umur panjang. Pandemi belum usai, daya tahan tubuh jangan sampai drop, kita jalani sekuat tenaga masa-masa sekarang ini dengan tetap semangat dan juga ikhtiar.