Dari pengalaman orang-orang di sekitar saya, mulai dari teman-teman, tetangga, sampai keluarga. Lanjut kuliah atau tidak sama sekali tidak menentukan bahwa hidup bakal terus nyaman dan aman terkendali. Manfaat kuliah yang kami rasakan tentu berbeda-beda, apalagi untuk saya pribadi yang memutuskan untuk berkarir dari rumah setelah melahirkan. Masuk kuliah tahun 2008 di jurusan yang bukan impian saya. Namun pada akhirnya saya kembali meraih mimpi tersebut melalui jalur lain. Kalau ada teman-teman saya yang baca dan pegang buku tahunan SMA, terbaca jelas saya ingin menjadi seorang broadcaster. Jadi, tenang saja.. Apa yang akan menjadi jalan hidup kita tak akan menyesatkan walau mungkin harus muter-muter dulu memenuhi keinginan orang tua.
Baca: Lanjut Kuliah atau Tidak
Punya Harga Diri di Hadapan Calon Mertua
Teman-teman akan merasakan ini kelak ketika melamar anak gadis orang. Tentu saja ini tidak terjadi pada laki-laki saja, tapi juga untuk kami para perempuan. Ada kisah seorang teman yang memiliki kedekatan khusus dengan orang lain, berhubung tidak semua orang tua itu mempunyai kebijaksanaan yang sama. Apalagi sudah menyekolahkan anaknya setinggi bintang di langit, pemikiran panjang akan dilalui ketika menerima seorang anak gadis atau anak laki-laki yang pendidikannya lebih rendah dari sang pujaan hati. Buktikan ya nanti! Yah mungkin terkecuali situ artis, selebgram, influencer yang bisa bayar mahar pake endorse. LOL
Baca: Jurusan yang Dibutuhkan di Masa Depan
Punya Jenjang Karir yang Bisa Diperkirakan
Kira-kira teman-teman berharap apa dari seorang tamatan sekolah dasar? Bisa jadi selamanya dia menjadi office boy. Tapi ketika bertemu dengan pemimpin perusahaan yang baik dan supportive, seorang office boy ini bisa menjadi karyawan tetap perusahaan pengeboran minyak dan gas bumi bukan sebagai OB tentunya. Ini kisah keluarga saya yang perjuangan beliau benar-benar menginspirasi bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Semangat kerja keras dan pantang menyerah melanjutkan sekolah kejar paket di Jakarta. Kesuksesan nggak bisa diraih dalam semalam, apalagi untuk teman-teman yang bercita-cita menjadi abdi negara. Harus kampus terakreditasi dan bla bla bla kalau mau jadi pegawai negeri sipil.
Baca: Kuliah Karyawan di Jakarta
Membuka Pikiran dan Wawasan Agar Kuat Menghadapi Kehidupan
Kuliah untuk memperluas koneksi? Oya jelas! Tapi koneksi seperti apa yang teman-teman ingin bangun selama kuliah? Ikut organisasi hingga akhirnya terjun politik? Ikut seminar dan mengumpulkan sertifikat? Sertifikat seperti apa yang teman-teman cari? Apa berguna untuk keahlian teman-teman nantinya? Atau masih bingung nanti mau jadi apa? Lingkaran pertemanan dengan berbagai koneksi, semakin bertambah usia akan semakin sedikit. Jadi nggak usah capek-capek mengikat diri dengan orang-orang yang terlalu banyak, cukup punya beberapa orang yang punya positive vibes dan mengajak kita tak pernah mundur melakukan berbagai kegiatan. Boleh punya banyak teman, tapi maintenancenya juga perlu dipikirkan sob.
Saya yang menempuh jenjang kuliah hingga magister tapi sejak awal kuliah bercita-cita menjadi ibu rumah tangga bersyukur banget kuliah itu bermanfaat untuk mengubah cara pandang tentang hidup. Hidup yang nggak melulu soal uang, hidup yang saya idamkan sejak kecil. Terlebih di masa pandemi ini, menjadi ibu rumah tangga sekaligus freelance blogger nyambi jualan online adalah hal yang paling ngebosenin kalau nggak ada job dan nggak ada yang beli hehehe. Setiap kegiatan pasti ada proses yang membuat kita bisa mencapai sebuah tujuan, kalau kegiatan tersebut termasuk kuliah tidak menjadikan kita seseorang yang lebih baik dari hari ke hari. Coba ingat-ingat alasan kenapa teman-teman harus kuliah? Selesaikan apa yang kita mulai!
Apa ada opini dan pandangan lain? Yuk isi di kolom komentar!
