Senangnya masih bisa memantau tumbuh kembang anak sampai hari ini. Tak seharipun saya lewatkan tanpa memperhatikan tumbuh kembang si kecil. Mulai dari urusan makan, jajan, sudah buang air besar atau belum, sampai bermain bersama. Walau kadang terbawa emosi saat anak berbuat tidak sesuai yang saya inginkan, tapi memantau tumbuh kembangnya tak boleh saya lewatkan.
Mengiringi perjalanan buah hati jujur memafng tak mudah dan tak ada ibu yang sempurna untuk melewati masa-masa ini. Namun saya berusaha semaksimal mungkin dari hari ke hari memberikan yang terbaik dan mengesampingkan apa yang saya mau menjadi apa yang anak butuhkan. Pengaruh lingkungan keluarga dan eksternal kadang membuat saya bingung juga dan kesulitan membimbing anak sendiri. Terlebih lagi di masa pandemi seperti sekarang ini, saya termasuk orang tua yang khawatir terhadap perkembangan interaksi sosial anak karena dia jarang bertemu dengan teman sebayanya. Padahal ibu psikolog, Pritta Tyas Mangestuti, M.Psi., mengatakan bahwa proses adaptasi anak dengan lingkungan tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena masih banyak faktor tumbuh kembang lain yang harus lebih difokuskan.
Di webinar yang terselenggara pada 7 Juli 2021, saya lagi-lagi mendapat pencerahan tentang tumbuh kembang anak yang benar-benar ingin saya terapkan ke si kecil. Di masa new normal ini ternyata kekhawatiran anak kurang bisa bersosialisasi bukan cuma saya saja yang merasakan. Banyak hal yang harus lebih diutamakan ketimbang hanya terpusat pada satu itu saja.
Tumbuh Kembang Anak
Pertumbuhan pada anak berarti bertambahnya ukuran, seperti dikatakan oleh dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH., meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Di Indonesia sudah ada buku panduan yang dikeluarkan untuk memantau kesehatan ibu dan anak (KIA) sejak dalam kandungan hingga lahir. Di dalamnya terdapat lembaran grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) yang menunjukkan garis berat badan ideal, tinggi badan ideal, juga lingkar kepala. Garis-garis ini sempat membuat saya stress juga karena ada masa saat berat badan anak saya mandek tapi dokter spesialis anak berusaha menenangkan bahwa hal ini masih bisa diupayakan salah satunya melalui asupan nutrisi yang tepat selain air susu ibu.
Pertumbuhan anak beriringan dengan proses perkembangannya, terjadi secara bertahap, berurutan, dan ada indikator-indikator yang harus dicapai sesuai dengan usia si anak. Namun biasanya berbeda-beda pencapaiannya pada tiap anak, seperti anak saya yang sudah bisa berjalan saat usia 18 bulan. Perkembangan bahasa anak saya pun lebih lancar di usianya yang masih tertatih saat belajar jalan.
Peran Orang Tua dalam Mendukung Tumbuh Kembang Anak
Saran dari beliau yaitu kita sebisa mungkin meluangkan waktu untuk bonding dengan anak dan memberi pengertian pada anak hal-hal apa yang akan kita lakukan hari itu. Anak juga harus diberi tahu apa yang bisa ia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan selama ibu atau ayahnya bekerja dari rumah. Orang tua juga harus meluangkan waktu secara konsisten untuk mempelajari milestone si kecil, sehingga kita bisa membuat aktivitas-aktivitas yang menarik bagi anak. Misalnya seperti anak saya yang senang membantu ayahnya mencuci mobil, anak pun diberi aktivitas mencuci mobil mainan.
Pentingnya Mengetahui Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang terpantau dengan baik oleh orang tua memudahkan kita untuk memahami tahapan-tahapan perkembangan yang sudah dicapai. Ibu Pritta pun membahas periode-periode sensitif anak di usia-usia tertentu. Pertama, perkembangan sensitif gerak kasar yang bisa distimulasi dengan dengan bermain estafet bola sekaligus mengelompokkan warna, main petak umpet dalam rumah, meniru gerakan hewan, dan sebagainya. Kedua, perkembangan sensitif gerak halus seperti mewarnai daun, ranting, bebatuan, bermain pasir kinetik, membuat bentuk dari dough, dan seterusnya. Ketiga, perkembangan sensitif bahasa yang bisa distimulasi dengan memperdengarkan lagu-lagu yang memiliki pengulangan kata, bercerita menggunakan boneka tangan, dan mengenalkan bunyi huruf-huruf. Terakhir, perkembangan sensitif sosial dengan mengajarkan anak makan sendiri, sikat gigi sendiri, sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain.
Di masa pandemi ini hubungan antara orang tua dan anak bisa lebih terbangun terlebih lagi bagi orang tua yang keduanya bekerja. Saat bekerja dari rumah bisa ditentukan waktu spesial untuk bermain bersama si kecil, memasak makanan favoritnya, makan bersama, sehingga kedekatan emosional pun akan terbangun lebih baik. Libatkan juga peran ayah untuk ikut serta bermain bersama atau sekadar bercerita dan menceritakan isi buku anak.
Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Faktor eksternal pada tumbuh kembang anak dimulai saat janin masih dalam kandungan, saat dilahirkan, dan sesudah dilahirkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ini disebutkan oleh Kak Vera Niki Gozali yang menyebutkan bahwa anak membutuhkan nutrisi yang tepat dalam tiap tahapan pertumbuhannya. Hal ini sesuai dengan visi Wyeth Nutrition untuk membantu generasi masa depan agar bisa mengembangkan potensinya secara optimal dan menjalankan kehidupan yang lebih sehat dengan menyediakan nutrisi berkualitas tinggi, inovatif, dan terbukti secara ilmiah bagi para ibu dan anak di tahun-tahun pertama kehidupan yang penting.
Wyeth Nutrition pun menghadirkan varian baru yaitu S-26 Procal Nutrissential rasa madu untuk usia 1-3 tahun, setelah sebelumnya hanya rasa vanilla. Kandungan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil diantaranya kolin, zat besi, protein, dan berbagai macam multivitamin juga mineral lainnya, dan tanpa tambahan gula. Mam semua bisa membelinya di berbagai pilihan toko online seperti Lazada yang memberikan harga Rp. 75.700,- untuk ukuran 400 gram.
Nah Mam pintar, jangan khawatir lagi ya selama masih pandemi ini kita tetap bisa memantau perkembangan dan pertumbuhan anak salah satunya dengan asupan nutrisi serta stimulasi yang tepat, dan terus memantau tumbuh kembangnya. Ibu Pritta pun memberikan saran supaya orang tua bisa membangun hubungan yang responsiveness ke si kecil, peka dengan kebutuhan si kecil. Menjaga stabilitas agar tetap tenang dalam kondisi stress. Serta jangan lupa melibatkan sang ayah dalam stimulasi dan tumbuh kembang buah hati. Urusan anak kan bukan menjadi tanggung jawab ibunya saja ya kan? Semangat terus ya Mam mendampingi si kecil. Buat Mam yang ingin menyerap langsung ilmu yang dibagikan dalam webinar kali ini bisa cek langsung di youtube Wyeth Nutrition Indonesia ya!
Kilan termasuk anak yang ada digaris bawah standar KIA, BB nya rendah, tapi lingkar kepala dan tinggi badan standar. Sempet khawatir juga tapi setelah di cari tahu, ayahnya juga dulu begitu. Jadi faktor genetika ternyata ya yang mempengaruhi tumbuh kembang kilan. Ah lega.
BalasHapusJadi terbayangkan, kalau nanti daku jadi orangtua tumbuh kembang anak memang perlu diperhatikan, karena itu masa keemasannya yang harus dijaga ya
BalasHapusSetujuuu kak, faktor internal dan eksternal emang ngaruh banget sama tumbuh kembang anak nih. Kita sebagai orang tua harus paham yesss
BalasHapusAlhamdulilah anak saya tumbuh kembangnya termasuk bagus. Memang dari kecil harus sering di stimulasi. Dan harus diakui faktor keturunan juga sangat mempengaruhi
BalasHapusSaya juga suka khawatir dengan perkembangan adikku. Dia sudah SMP. Saat ini lebih sering berdiam diri di rumah dengan gadgetnya dan jarang bersosialisasi dengan teman sebayanya. Kadang dilema juga. Memintanya untuk bergaul nanti malah nggak karuan ngumpul-ngumpulnya.
BalasHapusTapi benar juga sih. Urusan perkembangan anak nggak hanya masalah sosialisasinya saja. Ada hal lain yang perlu diperhatikan dengan serius.
Sebagai orang tua kita harus lebih aware dengan tumbuh kembang anak. Apalagi dalam memaksimalkan masa keemasan buah hati kita.
BalasHapusBiandra punya postur badan yang keciil banget sampe dulu bingung gimana cara gemukinnya. Sempat stress juga karena BB seret gak naik2, tapi ya kalau dipikir2 aku dan suami jg posturnya kecil sih wkwk semakin ke sini jg nafsu makannya semakin bisa dikendalikan, gak kayak waktu awal mpasi yang sampe nangis setiap hari karena anaknya susah makan.
BalasHapusSesibuk apapun, orang tua memang harus meluangkan waktu tuk bonding dengan anak. Saya termasuk "korban" orang tua yang sibuk bekerja. Setelah melihat hubungan teman lain dengan orang tuanya, saya baru menyadari kalau saya jarang curhat sama orang tua. Karena selama ini orang tua juga jarang menanyakan masalah pribadi. Yang dibahas hanya sekolah.
BalasHapusIyes bener bgt kak. Sebisa mungkin orang tua harus memperhatikan faktor2 yg berpengaruh dlm tumbuh kembang anak. Supaya anak tumbuh menjadi anak yg sehat, cerdas, bahagia dan punya rasa empati pd orang lain
BalasHapusDengan asupan nutrisi yang baik serta stimulasi yang tepat, anak akan tumbuh dengan baik. Para mom's yang melek informasi kesehatan anak, tentu sudah paham akan hal tersebut :)
BalasHapusasupan gizi dan aktivitas2 perangsang motorik mestinya emang penting banget dan harus jadi perhatian utama orang tua yaa biar tumbuh kembang anak maksimal
BalasHapusWah, pengen banget liat tumbuh kembang anak. Pengen 24 jam mendampingi. Tapi susah juga kalau harus bekerja keluar rumah.
BalasHapusMenjaga tumbuh kembang anak itu sebenarnya gampang-gampang susah. terlebih disaat seperti ini ekonomi yang semakin menurun. orang tua harus pinter-pinter putar otak biar anak-anak nya mendapat masa tumbuh kembang yang bagus. sebab tumbuh kembang anak juga di pengaruhi oleh faktor makanan yang sehat.
BalasHapus