Saat diundang untuk mendengarkan cerita anak dari Hansaplast, saya ikut gembira meyambutnya! Salah satu alasannya karena sudah lama saya tidak mendengar suara Kak Ria Enes dan Susan juga Kak Bonchie. Kalau Kak Ria Enes dan Susan dulu saat kecil sering saya lihat di televisi, lain halnya dengan Kak Bonchie yang saya temui saat sudah mempunyai anak. Saya jadi bisa belajar banyak tentang cara bercerita yang baik dari mereka.
Hansaplast menghadirkan cerita dongeng dari Kak Ria Enes serta Susan di hari Kamis, dan Kak Bonchie di hari Jum'at. Acaranya seru banget dan anakku seneng karena dikirim boneka Hansaboy ke rumah beberapa hari sebelumnya. Wah sampai diajak tidur bareng lho si Hansaboy.
Kak Ria Enes dan Susan pun menyapa kami semua ditemani Hansaboy. Lalu Kak Ria pun mulai menceritakan dongeng tentang si Monyet dan Buaya. Hansaboy mengajarkan kita untuk selalu jadi anak yang siaga dalam segala kondisi, terlebih lagi di masa pandemi yang menghabiskan banyak waktu di rumah. Setiap rumah harus mengupayakan tersedianya kotak pertolongan pertama untuk mengantisipasi cidera atau kecelakaan yang mungkin terjadi di dalam rumah. Saat diperjalanan pun, sebisa mungkin kita menyiapkan kotak pertolongan pertama yang mudah dibawa kemana saja.
Nah kalau temen-temen sendiri gimana nih? apa udah siap sedia kotak pertolongan pertama dimana aja? Kalau aku punya kotak obat biasa yang isinya obat-obatan untuk sakit magh, sakit kepala, batuk, demam, dan vitamin. Ternyata punya persiapan pertolongan pertama itu penting ya. Hansaboy pun menjelaskan ada apa saja dalam sebuah kotak pertolongan pertama. Kita harus mempunyai plester elastis, cairan antiseptik, kain segitiga mitela, gunting, perban gulung, dan kasa steril. Pastikan juga kondisi tangan kita bersih saat melakukan pertolongan pertama dan gunakan sarung tangan serta masker.
Sebelum cerita dari Kak Ria Enes berlanjut, ada Kak Diva dari Familia Kreativa yang mengajak kita untuk bikin magic card. Dari gambar Hansaboy yang udah disediakan, kita kasih warna dulu nih. Setelah itu digunting membentuk persegi panjang. Gambar Hansaboy yang selesai diwarnai bisa dimasukkan ke kartu persegi panjang yang sudah dilem. Oh ya jangan lupa untuk menjiplak gambar Hansaboy pada kertas mika menggunakan spidol hitam.
Nah nggak terasa kegiatan anak siaga Hansaplast sudah berlangsung satu jam. Cerita anak seru dari Hansaplast pun berlanjut keesokan harinya. Kegiatan ini diikuti murid-murid sekolah juga lho, makanya kegiatannya makin seru. Dengan berbagai background dan musik yang terntunya semakin menyemarakkan suasana.
Hari kedua Kak Bonchie mengisahkan tentang Serigala dan Angsa, tentu saja ditemani oleh Hansaboy. Kak Bonchie dan Hansa, begitu Hansaboy akrab disapa, mengingatkan kita untuk senantiasa berhati-hati dimanapun dan kapanpun. Kita juga tidak boleh mengabaikan luka saat mengalami cidera. Untuk itu harus selalu sedia pertolongan pertama untuk menutup luka, yaitu pembersih luka seperti hansaplast spray anti septic, Hansaplast plester, dan Hansaplast salep luka untuk mengobati luka dan membantu proses penyembuhan luka.
Kegiatan hari kedua juga nggak kalah seru lho dengan hari pertama. Kali ini kita menempelkan sticker pada kertas-kertas yang berisi gambar siaga bencana. Ada banjir yang berbahaya bagi kesehatan jika kita berenang di air banjir. Kak Bonchie juga mengenalkan kita lagu tentang gempa, harapannya supaya anak-anak mengetahui apa yang harus dilakukan saat ada gempa. Ada juga kebakaran yang biasanya terjadi di pemukiman padat penduduk. Kita harus merangkak perlahan-lahan menuju pintu keluar jika terjebak dalam kepulan asap kebakaran ya!
Kejadian-kejadian bencana itu memang tidak bisa diprediksi kapan datangnya, untuk itu kita harus selalu siap siaga bencana ya! Hansaplast pun memantapkan komitmennya untuk memberikan perlindungan pada keluarga Indonesia. Program virtual Anak Siaga Hansaplast yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan membantu orang tua dalam memberikan edukasi seputar luka kepada anak.
