Coronavirus sebagai salah satu penyakit menular, secara nyata menghampiri suami saya. Kepadatan transportasi umum commuter line menjadi salah satu dugaan kami. Protokol kesehatan yang suami lakukan memang kurang disiplin. Sehingga tidak mengherankan jika penyakit menular satu ini hinggap di tubuh suami.
Gejala ringan yang dialami oleh suami mirip dengan gejala setelah vaksin, demam, badan terasa linu, batuk, dan sakit kepala. Walaupun kami sudah dua kali mendapatkan vaksin namun penyakit menular ini tetap tak terhindarkan. Pada hari Selasa di tanggal 1 Februari 2022 yang bertepatan dengan libur imlek, suami mengeluhkan sakit kepala yang tak biasa. Akhirnya diputuskan keesokan harinya untuk antigen dan hasilnya seperti yang sudah diduga yaitu positif.
Untuk pertama kalinya anak kami pun harus tes antigen, alhamdulillah hasilnya negatif dan saya pun demikian. Kami berdua mengungsi ke rumah orang tua hingga sekitar sepuluh hari selanjutnya. Rasanya cukup mengejutkan karena kami harus berpisah rumah untuk sementara karena kondisi si kecil pun agak sulit untuk dipisahkan dengan suami. Air mata pun tak sanggup saya bendung tiap kali melihat kondisi penyakit menular yang hinggap di rumah kami.
Kunci pencegahan virus corona (COVID-19) sebenarnya mudah dilakukan, namun begitu sampai di rumah memang suami tidak langsung bersihkan badan tapi biasanya langsung makan. Berikut ini beberapa cara pencegahan penyakit menular virus corona:
- Sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
- Hindari menyentuh muka
- Jauhi orang yang menunjukkan gejala (demam, batuk kering, kelelahan)
- Bila batuk atau bersin: tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu yang dibuang langsung ke tempat sampah tertutup setelah dipakai.
- Senantiasa menggunakan masker
- Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Jika dari luar rumah maka segera mandi
