Bismillah…
Semakin dewasa kita semakin sering terserang berbagai macam penyakit, baik itu bersumber dari pola makan, riwayat penyakit berdasarkan keturunan keluarga, maupun hal-hal lain yang mungkin menjadi penyebab kita semua terserang penyakit. Tak terkecuali saya yang terkadang merasakan sakit di sekitar kaki, berawal dari kesemutan, lalu langsung berdiri tetapi salah posisi membuat kaki saya terkilir dan beraktivitas menjadi tidak nyaman. Teman-teman dan pembaca semuanya, yuk mulai hari ini kita berusaha menutup aurat dengan sempurna karena baik itu laki-laki maupun perempuan wajib melakukannya. Allah SWT telah berfirman dalam Al Qur’an “Aurat laki-laki adalah antara pusarnya hingga lututnya.” (Al Majmu’, 3: 120-121). Sementara untuk perempuan, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al-Ahzab Ayat 59
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya:
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Sudah jelas kan dalil yang memerintahkan kita untuk menutup aurat dengan sempurna sesuai firman Allah SWT tersebut? Mungkin sebagian besar kita menyepelekan dan menganggap menutup aurat adalah hal yang tidak terlalu penting, namun ternyata tidak seperti itu. Allah SWT sudah dengan jelas memerintah kita sebagai hamba-Nya yang senantiasa mengingat dosa-dosa, maka tentu saja kita harus mengikuti perintah dan larangan-Nya. Bahkan Bapak Presiden Soekarno pada masanya melalui organisasi Islam PERSIS (Persatuan Islam) telah mewajibkan para anggotanya untuk menutup aurat dengan sempurna. Hal ini saya dengar dari suami saya yang pernah membicarakan hal ini, karena keluarga suami merupakan anggota PERSIS aktif hingga hari ini. Tercantum juga dalam Bab V tentang Nasionalisme Soekarno Dalam Perspektif Tafsir Al Qur’an Berbahasa Jawa surah an-Nûr ayat 30 yang berbunyi:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (an-Nûr /24: 30)
Pengulu Tafsir Anom menyatakan beberapa hal yaitu :
1. Yang dilarang bagi orang mukmin adalah melihat sesuatu yang dilarang, yakni aurat wanita.
2. Seorang mukmin harus menjaga kewibawaannya, tidak boleh melakukan perbuatan yang mendekati zina.
3. Allah senantiasa mengawasi seluruh perilaku hamba-hamba-Nya.
Islam melarang perempuan (dan laki-laki) membuka aurat dan juga membatasi supaya perempuan tidak memamerkan “anggota tubuhnya”. Semua itu ternyata untuk kepentingan kita sendiri ya. Jilbab yang diwajibkan oleh guru-guru di sekolah, sama sekali tidak bertujuan untuk mengisolasi atau memperbudak perempuan namun semata-mata untuk menjaga kita dari sorotan mata bukan mahram dan segala bentuk kemungkinan lainnya, sehingga keistimewaan dan kehormatan kita sebagai perempuan tidak hilang. Islam juga membatasi perempuan untuk tidak memamerkan kecantikannya di depan umum sebagai salah satu upaya untuk mencegah berbagai pelecehan seksual yang saat ini lebih sering terjadi. Begitu juga dengan laki-laki, tak dipungkiri melupakan batasan aurat yang mungkin oleh sebagian besar orang dianggap hal yang sepele, padahal Allah SWT telah mengaturnya sedemikian rupa dalam Al Qur’an.
Semangat! Untuk saling mengingatkan dalam kebaikan agar kita semua bisa berkumpul di surga-Nya Allah SWT.
Wallahu’alam bis showab…
.jpeg "Aurat laki-laki dan perempuan")
Referensi:
1. Batasan Aurat Laki-laki yang Wajib Ditutup. Baca selengkapnya: https://bimbinganislam.com/aurat-laki-wajib-ditutup/
2. QS. Al-Ahzab Ayat 59
https://www.merdeka.com/quran/al-ahzab/ayat-59#:~:text=59.,Allah%20Maha%20Pengampun%2C%20Maha%20Penyayang.
3. NASIONALISME SOEKARNO DAN KONSEP KEBANGSAAN MUFASSIR JAWA
https://simlitbangdiklat.kemenag.go.id/simlitbang/assets_front/pdf/1607749672Nasionalisme_Soekarno.pdf